Hari ini saya ingin berbagi cerita mengenai sedikit tadi kejadian di kampus. Ada seorang dosen yang saya kagumi pingsan di tengah-tengah proses pembelajaran. Beberapa hari kemarin beliau bertugas ke Merauke dan baru pulang dr sana kemarin. Sepertinya akibat kecapean ditambah tadi pagi katanya beliau belum sarapan.
Saya jadi ingin bercerita mengenai kesan saya terhadap beliau. Orangnya pintar (jelaaasss... orang professor gitu :p wkwk). Tapi ada satu kesan yang berbekas di hati saya pada saat dulu diajar oleh beliau di kelas S1. Beliau orang yang menghargai pendapat orang lain, bahkan pendapat dari seorang mahasiswanya yang masi berbau kencur yang masih tidak tau apa-apa tapi gaya sudah selangit, antara sikap dan pengetahuan masi sangat jauh tidak sebanding. Tapi beliau tidak langsung menyalahkan atau menertawakan atau memotong pendapat mahasiswa tersebut, padahal teman-teman yang lain di kelas sudah tertawa sembunyi-sembunyi menertawakan bahwa pendapatnya begitu konyol. Beliau sama sekali tidak tertawa. Beliau hanya manggut-manggut tanda mengerti bahwa beliau mengerti apa yang mahasiswanya maksudkan. Padahal kebanyakan dosen yang saya tahu, biasanya langsung tertawa kecil atau kadang memotong begitu mendapati mahasiswa mengemukakan pendapat yang terdengar konyol. Tapi tidak dengan beliau. Setelah mendengarkan pendapat mahasiswanya tersebut, kemudian barulah beliau memberikan petunjuk perlahan demi perlahan agar mahasiswanya tersebut menyadari bahwa pendapatnya tersebut masih belum benar. Dan satu hal lagi yang beliau katakan yang masih saya ingat sampai sekarang, "Guru, jika pada saat menjelaskan pada muridnya yang tidak mengerti-mengerti itu sampai marah, guru tersebut justru menunjukkan kegagalannya sebagai seorang guru. Karena justru letak tugas guru itu bagaimana ia mengolah dan memberikan petunjuk pada muridnya, agar siswanya mengerti. Jadi guru itu memberikan hint kepada muridnya. Jika siswanya tidak mengerti juga, guru harus menemukan hint yg lain bagaimana caranya dengan hint tersebut siswa menjadi mengerti. Guru yang marah justru menunjukkan kalau dia kehabisan hint untuk muridnya." wkwkwkw... super sekali yaa.. jadi inget guru-guru jaman dulu yang marah-marah kalo muridnya ga bisa-bisa. hahahaha...
Dari situ, saya jadi teringat pada pepatah "padi semakin berisi, semakin merunduk" atau yang artinya orang yang pandai, semakin ia pandai, maka semakin ia rendah hati. Dari situ saya jadi mengagumi beliau. Saya ingin mempunyai ilmu yang banyak, tapi ingin selalu tetap rendah hati. hmmm... kapan yaa bisa jadi orang kayak beliau? :p hehe... sedikit demi sedikit deh.. ilmu emang belum seberapa, yang penting rendah hati aja dulu kalo bisa. haha..
No comments:
Post a Comment